masukkan script iklan disini
Deli Serdang-Media M.B.I Baru saja sebulan yang lalu masyarakat Kota Medan merayakan Hari Jadi Kota Medan Ke 434 pada 1 Juli 2024, dan ternyata penetapan Hari Jadi Kota Medan berdasarkan dengan hari wafatnya sang pendiri Kota Medan Guru Patimpus Sembiring Pelawi', yang wafat pada 1 Juli 1590, dan jasadnya dimakamkan didaerah Desa Lama Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, diatas lahan kebun milik warga setempat.
Akan tetapi makam pahlawan Kota Medan itu yang sudah berjasa atas berdirinya Kota Medan tersebut luput dari perhatian pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, karena makam tersebut tidak dilestarikan sebagai tempat bersejarah atau cagar budaya, dan terkesan terabaikan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum wadah organisasi media online Jurnalis Medan Bersatu (JMB) Irwansyah Putra, saat melakukan ziarah kubur dimakam pendiri Kota Medan Guru Patimpus, dalam rangka momentum HUT RI Ke 79 Tahun 2024, Jum'at 9 Agustus 2024. siang
"Miris kita melihat kondisi makam ini yang tidak layak sebagai makam seorang pahlawan, beliaukan orang yang sudah berjasa untuk Kota Medan, beliau ini pahlawan Kota Medan, pendiri Kota Medan, kok Pemko Medan dan Pemprovsu terkesan seperti tutup mata saja, tidak melestarikan makam ini", kata Ketua Umum JMB.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Penasehat JMB H.Dayat Samosir. Beliau mendesak Pemko Medan dan Pemprovsu serta DPRD Kota Medan dan Sumut untuk segera menjadikan makam tersebut cagar budaya, agar makam itu bisa terjaga dan terawat kelestariannya.
"Insya' Allah JMB akan surati Pemko Medan, Pemprovsu, DPRD Medan dan Sumut, supaya makam ini bisa dimasukkan dalam cagar budaya, biar ada anggaran untuk biaya pembangunan dan perawatan makam secara permanen, agar makam ini terjaga kelestariannya sebagai tempat bersejarah", sebut H.Dayat Samosir.
Seorang dokter medis, dr.JP Roy Kaban yang sudah beberapa tahun ini dengan suka rela merawat makam tersebut, walaupun dirinya bukanlah dari keturunan keluarga Guru Patimpus maupun dari keturunan marga Pelawi' mengucapkan terima kasih pada JMB yang juga sudah ikut berjuang untuk menyuarakan pelestarian makam melalui pemberitaan media online.
"Saya ucapkan terima kasih pada rekan-rekan media yang sudah mau berziarah dan ikut berjuang untuk melestarikan makam, agar kedepannya melalui pemberitaan media, pihak pemerintah mau peduli untuk pelestarian makam ini", harap dokter Roy Kaban.
Dalam kegiatan ziarah tersebut, acara dimulai dengan doa, dilanjutkan upacara nasional menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hening Cipta, lalu sambutan Ketua Umum JMB dan pengurus makam, kemudian pembacaan ayat suci Al Qur'an surat Yasin, Tahtim dan Tahlil. Setelah itu dilakukan peletakan batu makam dan tabur bunga.
(Tijarinafi)